Senin, 19 Desember 2011

ethanol

BAB I: PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ubi kayu atau singkong (Mannihot esculenta) berasal dari Brazil, Amerika Selatan, menyebar ke Asia pada awal abad ke-17 dibawa oleh pedagang Spanyol dari Mexico ke Philipina. Kemudian menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ubi kayu merupakan makanan pokok di beberapa negara Afrika. Di samping sebagai bahan makanan, ubi kayu juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri dan pakan ternak. Ubinya mengandung air sekitar 60%, pati 25-35%, serta protein, mineral, serat, kalsium, dan fosfat. Ubi kayu merupakan sumber energi yang lebih tinggi dibanding padi, jagung, ubi jalar, dan sorgum.

Singkong diolah menjadi bioetanol, pengganti premium. Menurut Dr Ir Tatang H Soerawidjaja, dari Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), singkong salah satu sumber pati. Pati senyawa karbohidrat kompleks. Sebelum difermentasi, pati diubah menjadi glukosa, karbohidrat yang lebih sederhana. Untuk mengurai pati, perlu bantuan cendawan Aspergillus sp. Cendawan itu menghasilkan enzim alfamilase dan glukoamilase yang berperan mengurai pati menjadi glukosa alias gula sederhana. Setelah menjadi gula, baru difermentasi menjadi etanol.
Sejak lima tahun terakhir Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yang disebabkan menurunnya secara alamiah (natural decline) cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi. Di lain pihak, pertambahan jumlah penduduk telah meningkatkan kebutuhan sarana transportasi dan aktivitas industri yang berakibat pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk memenuhi kebutuhan BBM tersebut, pemerintah mengimpor sebagian BBM. Menurut Ditjen Migas, impor BBM terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 106,9 juta barrel pada 2002 menjadi 116,2 juta barrel pada 2003 dan 154,4 juta barrel pada 2004. Dilihat dari jenis BBM yang diimpor, minyak solar (ADO) merupakan volume impor terbesar setiap tahunnya. Pada 2002, impor BBM jenis ini mencapai 60,6 juta barrel atau 56,7 % dari total, kemudian meningkat menjadi 61,1 juta barrel pada 2003 dan 77,6 juta barrel pada 2004.
Untuk mencukupi kebutuhan pabrik komersial bioetanol yang merupakan bahan baku utama gasohol (bahan bakar campuran bensin dan etanol) B2TPBBPT saat ini memiliki fasilitas pengkajian dan pengembangan produksi bioetanol menggunakan bahan baku berpati. Agar produksi bioetanol dapat terus meningkat, Departemen Pertanian harus bersikap proaktif, yakni mendorong para petani untuk menggenjot produksi aneka bahan baku, termasuk ubi kayu, ubi jalar,sagu, dan tebu. Pengembangan gasohol perlu dikembangkan, karena bukan hanya dapat mengurangi konsumsi bensin, melainkan juga berdampak pada emisi gas buang kendaraan yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Beberapa negara yang sudah mulai menggunakan gasohol berbasis alkohol nabati adalah Amerika Serikat, Swedia, Perancis, Brasil, dan India. Mulai sekarang Indonesia harus mengembangkan gasohol. Apalagi, sumber daya hayati berkarbohidrat yang kita miliki sangat berlimpah.
            Disisi lain, kendaraan yang beroperasi di Indonesia kebanyakan berbahan bakar bensin dan solar yang berasal dari energi fosil. Menurut Nuralamsyah (2005), konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Secara keseluruhan konsumsi BBM selama tahun 2004 mencapai 61,7 juta kiloliter, dengan rincian 26,9 juta kiloliter minyak solar, 16,2 juta kiloliter premium, 11,7 juta kiloliter minyak tanah, 5,7 juta kiloliter minyak bakar, dan 1,1 juta kiloliter minyak diesel. Padahal kemampuan produksi bahan bakar minyak di dalam negeri hanya sekitar 44,8 juta kiloliter, sehingga sebahagian kebutuhan bahan bakar di dalam negeri harus diimpor. Setiap bulan, impor minyak mentah dan BBM mencapai 1,5 Milyar dollar AS atau sekitar 15 Triliyun rupiah.
            Cadangan energi fosil kita semakin hari semakin berkurang, sedangkan kebutuhannya terus meningkat. Fakta ini membuka peluang penggunaan energi terbarukan seperti biodiesel dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Selain semakin menipisnya jumlah cadangan bahan bakar fosil, alasan penting lain untuk mengurangi penggunaannya adalah masalah kerusakan lingkungan, harga yang terus melambung, dan beban subsidi yang semakin besar.  

1.2  Rumusan Masalah
  1. Bagaimanakah cara mengolah ubi kayu menjadi bioetanol?
  2. Bagaimana prospek pengembangan bioetanol dari ubi kayu
  3. Bagaimana potensi pengembangan ubi kayu di Provinsi Bengkulu?

1.3  Tujuan Penulisan
  1. Mengetahui cara mengolah ubi kayu menjadi bioetanol.
  2. Mengetahui prospek pengembangan bioetano bioetanol.dari ubi kayu
  3. Mengetahui potensi pengembangan bioetanol dari ubi kayu di provinsi Bengkulu.

1.4  Manfaat Penulisan
  1. Memberikan informasi kepada masyarakat di provinsi Bengkulu bahwa ubi kayu dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol sebagai bahan bakar alternatif pengganti premium.
  2. Memberikan informasi dan gambaran mengenai prospek pengembangan bioetanol dari ubi kayu di provinsi Bengkulu.
  3. Memberikan gambaran mengenai peluang usaha untuk mengolah ubi kayu menjadi bioetanol.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
1.1       Ubi Kayu (Mannihot esculenta)
Ubi kayu (Mannihot esculenta) termaasuk tumbuhan berbatang pohon lunak atau getas (mudah patah). Ubi kayu berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan yang tinggi. Ubi kayu bisa mencapai ketinggian 1-4 meter. Pemeliharaannya mudah dan produktif. Ubi kayu dapat tumbuh subur di daerah yang berketinggian 1200 meter di atas permukaan air laut. Daun ubi kayu memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau atau merah.
Ubi kayu dikenal dengan nama Cassava (Inggris), Kasapen, sampeu, kowi dangdeur (Sunda); Ubi kayu, singkong, ketela pohon (Indonesia); Pohon, bodin, ketela bodin, tela jendral, tela kaspo (Jawa).
Ubi kayu mempunyai komposisi kandungan kimia ( per 100 gram ) antara lain : – Kalori 146 kal – Protein 1,2 gram – Lemak 0,3 gram – Hidrat arang 34,7 gram – Kalsium 33 mg – Fosfor 40 mg – Zat besi 0,7 mg Buah ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) : – Vitamin B1 0,06 mg – Vitamin C 30 mg – dan 75 % bagian buah dapat dimakan. Daun ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) : – Vitamin A 11000 SI – Vitamin C 275 mg – Vitamin B1 0,12 mg – Kalsium 165 mg – Kalori 73 kal – Fosfor 54 mg – Protein 6,8 gram – Lemak 1,2 gram – Hidrat arang 13 gram – Zat besi 2 mg – dan 87 % bagian daun dapat dimakan. Kulit batang ubi kayu mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida dan kalsium oksalat.
   Secara taksonomi ubi kayu dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Suku : Euphorbiaceae
Subsuku : Crotonoideae
Tribe : Manihoteae
Marga : Mannihot
Spesies : M. esculenta

            Fungsi singkong (ubi kayu) sudah mulai bergeser, dari penyediaan bahan pangan, berpotensi menjadi bahan baku untuk pengembangan bio-ethanol. Kebutuhan bio-ethanol sampai dengan 2010 tergolong cukup tinggi, yaitu mencapai 1,8 juta kilo liter. Demikian yang dilaporkan Mingguan AgroIndonesia, dalam seminar di Puslitbang Tanaman Pangan Bogor.
Dalam seminar yang berjudul “Skenario Pengembangan Ubi Kayu Mendukung Program Pengembangan Energei Alternatif Bersumber dari Bio-Ethanol”, J. Wargiono mengatakan bahwa untuk mendukung program tersebut perlu “menggenjot” produksi ubi kayu secara nasional hingga 15%. Lebih lanjut mengatakan bahwa besarnya kebutuhan industri agar pasokannya bahan bakunya aman, memang sudah dihitung. Selain itu tidak semua propinsi wajib mengembangkan dan mengikuti skenario ini. Jika daerah-daerah tersebut terdapat daerah kantung-kantung kemiskinan dan kelaparan, prioritas utama untuk mendukung penyediaan bahan pangan.

1.2       Pati ataun Amilum
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah “pati” kerap dicampuradukkan dengan “tepung” serta “kanji”. “Pati” (bahasa Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata ‘tepung lebih berkaitan dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya terjadi karena penerjemahan. Kata ‘to starch’ dari bahasa Inggris memang berarti ‘menganji’ (‘memberi kanji’) dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang tepung kanji.
Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.

2.3       Bioetanol
Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak premium. Untuk pengganti premium, terdapat alternatif gasohol yang merupakan campuran antara bensin dan bioetanol. Adapun manfaat pemakaian gasohol di Indonesia yaitu : memperbesar basis sumber daya bahan bakar cair, mengurangi impor BBM, menguatkan security of supply bahan bakar, meningkatkan kesempatan kerja, berpotensi mengurangi ketimpangan pendapatan antar individu dan antar daerah, meningkatkan kemampuan nasional dalam teknologi pertanian dan industri, mengurangi kecenderungan pemanasan global dan pencemaran udara (bahan bakar ramah lingkungan) dan berpotensi mendorong ekspor komoditi baru. Bioetanol tersebut bersumber dari karbohidrat yang potensial sebagai bahan baku seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu dan tebu. Adapun konversi biomasa tanaman tersebut menjadi bioethanol adalah seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel  Konversi biomasa menjadi bioetanol
Biomassa
Jumlah biomassa (kg)
Kandungan gula (kg)
Jumlah hasil bioetanol (liter)
Biomassa : Bioetanol
Ubi Kayu
1.000
250-300
166,6
6,5 : 1
Ubi Jalar
1.000
150-200
125
8 : 1
Jagung
1.000
600-700
400
2,5 : 1
Sagu
1.000
120-160
90
12:1
Tetes
1.000
500
250
4:1
Sumber data : Balai Besar Teknologi Pati-BPPT,2006

2.4     Bensin
            Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor. Bensin tersedia atas tiga jenis yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus. Ketiganya mempunyai mutu yang berbeda. Mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Makin sedikit ketukan makin baik mutu bensin, makintinggi nilai oktannya.
            Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu “isooktana”dan n-heptana. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, diberi nilai oktan 100, sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan paling banyak, diberi nilai oktan 0 (nol). Suatu campuran yang terdiri dari 80% iso oktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan sebesar (80/100 x 100) + (20/100 x 0) = 80.
            Secara umum, alkana rantai bercabang mempunyai nilai oktan lebih tinggi dari pada isomer rantai lurusnya.
            Pertamax hanya terdiri atas senyawa isooktana dan n-heptana, melainkan mutunya atau jumlah ketukan yang dibutuhkan setara dengan campuran isooktana dan n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88 dan pertamax plus mempunyai nilai oktan 95. Nilai oktan bensin harus dinaikan sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Hal ini dapat dilakukan dengan reforming atau menambahkan zat anti ketukan. Reforming adalah suatu proses untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi rantai bercabang, dengan demikian akan menaikan nilai oktan.
            Salah satu zat anti ketukan yang hingga kini masih digunakan dinegara kita adalah Tetraethyl Lead (TEL). Zat ini dapat menaikan nilai oktan 15 poin, tetapi dapat menghasilkan timbal hitam bersama asap kendaraan yang akan menempel pada komponen mesin. Untuk mencegah supaya timbal hitam tersebut tidak menempel pada komponen mesin dicampurkan pula etilen bromida, C2H4Br2. Tetapi hal ini justru menghasilkan timbal bromida yang keluar bersama asap kendaraan, yang mana senyawa ini sangat beracun yang dapat merusak otak. Dan pada akhirnya senyawa etilen bromida sekarang diganti menjadi methyl tertiary buthyl ether (MTBE)

BAB III: METODOLOGI PENULISAN

3.1       Metode Penulisan
Karya tulis ini ditulis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yakni suatu metode yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis, dengan hasil yang dinyatakan bukan dalam bentuk angka (non statistik).

3.2       Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini adalah melalui studi literatur (literature reseach). Penulis melakukan telaah pustaka yang berupa buku-buku teks, jurnal-jurnal ilmiah, artikel-artikel di internet, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahas.

3.3       Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif, dimana analisa deskriptif kualitatif merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data ke dalam bentuk penyajian yang sesuai.

3.4       Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metodologi penulisan, Bab IV Pembahasan, dan Bab V Penutup.

BAB IV:  PEMBAHASAN
4.1 Cara mengolah ubi Kayu menjadi Bioetanol
125 kg singkong segar dikupas, semua jenis dapat dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil. Singkong yang telah dicacah dikeringkan hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku. Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki stainless steel berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100 oC selama 0,5 jam.
Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam tangki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong, perlu 10 liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebelum digunakan, Aspergillus dikulturkan pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati.
Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17-18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces untuk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebih tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.
Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob (tidak membutuhkan oksigen). Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28-32 oC dan pH 4,5-5,5. Setelah 2-3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6-12 % etanol.
Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein. Meski telah disaring, etanol masih bercampur air. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78 oC atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100 oC. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.
Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larut, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100 oC. Pada suhu itu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dicampur dengan bensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120-130 liter bir yang dihasilkan dari 25 kg gaplek.

4.2Prospek Pengembangan Bioetanol dari Ubi Kayu di Provinsi Bengkulu
Petunjuk pelaksanaan pengembangan energi alternatif secara detail sudah diatur dalam dokumen Pengelolaan Energi Nasional (PEN). Didalamnya disebutkan mengenai rencana (roadmap) pengembangan seluruh jenis energi alternatif. Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan menerbitkan Inpres tentang biofuel (biodisel dan bioetanol) yang akan merinci insentif bagi pengembangan biofuel, termasuk instruksi kepada menteri-menteri untuk menindaklanjuti di departemen masing – masing.
Pengembangan perkebunan energi akan memberikan dampak bagi penghematan sumber energi tak terbarukan, meningkatkan ketahanan energi nasional dan berkurangnya biaya kesehatan akibat pencemaran udara serta akan membuka peluang usaha bagi masyarakat, di samping tujuan utamanya untuk mereklamasi lahan kritis yang ada.
Untuk menjaga keseimbangan lingkungan (bioferacy), variasi komposisi jenis tanaman sangat dimungkinkan. Namun tetap harus diperhatikan jenis tanaman yang akan dipilih, sehingga diharapkan mampu mengangkat harkat plasma nutfah dari endemik Babel ke taraf yang lebih tinggi.
           Dengan diterbitkannya tujuh izin investasi pembangunan pabrik energi alternatif (biodiesel dan bioetanol) oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada pertengahan tahun 2005 yang lalu, memperkuat indikasi bahwa peluang bisnis di bidang bioenergi sudah dilirik para investor, sehingga pengembangan perkebunan energi menjadi sesuatu yang prospektif di masa depan (Agustus 2007).

4.3Potensi Ubi Kayu di Provinsi Bengkulu
Potensi ubi kayu di Bengkulu cukup besar dengan luas panen (Ha) 7,186, produksi  (ton) 81,391, dan hasil/Ha (ton/Ha) 11,30. Ini membuktikan bahwa masyarakat Bengkulu bisa tak tergantung kepada penggunaan bahan bakar bensin. Karena Ubi kayu tidak susah untuk dikembangkan mengingat cara menanamnya yang mudah dan simple. Jadi potensi pembuatan bioetanol ini sangat besar di provinsi Bengkulu sebab, Provinsi Bengkulu memiliki luas 1.978.870 Ha, dengan sebagian besar daerah yang belum dikelola dengan baik. Jika program bioetanol ini memang betul – betul diperhatikan pemerintah daerah maka, Bengkulu akan jadi pensuply bahan baku bioetanol tersebut.

BAB V: PENUTUP

1.1       Simpulan
  1. .Tanaman Ubi Kayu (manihot esculenta) dapat digunakan sebagai bahan       penghasil bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
  2. .Tanaman Ubi Kayu memiliki prospek yang sangat bagus di Provinsi Bengkulu
1.2       Saran
  1. Agar alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan ini dapat direalisasikan di Provinsi Bengkulu, mengingat prospek yang ada cukup baik.
  2. Pemerintah sebaiknya mendukung upaya-upaya yang dilakukan untuk menciptakan program tersebut.
  3. Agar masyarakat dapat mengetahui bahwa tidak selamanya mereka dapat menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil, mengingat jumlahnya yang kian hari makin berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Prospek Pertanian Biodiesel dan Bioetanol. http://www.bppt.go.id/
Anonim. 2007. Bioetanol. http://www.energiterbarukan.net/
Anonim. 2007. Ketika Kendaraan Bergantung pada Tumbuhan. http://www.trubus-online.com/
Fitriani, Vina. 2007. Makanan Lezat “Makhluk” Bermesin. http://www.trubus-online.com/
Martono, Budi dan Sasongko. 2005. Prospek Pengembangan Ubi Kayu sebagai Bahan Baku Bioetanol di Provinsi DIY. http://202.169.224.75/detail.php?
Nuralamsyah, Andi. 2005. Biodiesel Jarak Pagar. PT AgroMedia Pustaka. Bogor.
Purwati, Ani. 2006. Singkong Berpotensi Jadi Bahan Baku Energihttp://www.beritabumi.or.id/
Wijuna, Imam. 2007. Mengebor Bensin di Kebun Singkong. http://www.trubus-online.com/

Nyaman Berbisnis Online: Nyaman....Nyaman............

Nyaman Berbisnis Online: Nyaman....Nyaman............: ANDA SEDANG MENCOBA UNTUK MENCARI UANG DI BISNIS ONLINE ?................... ATAU SUDAH SEKIAN LAMA ANDA MASIH MERASA BINGUNG DAN BE...

Harga karet melonjak - Bisnis.com

Harga karet melonjak - Bisnis.com

Minggu, 18 Desember 2011

teki

Kandungan kimia
Mengandung 0,45 - 1 % minyak atsiri, bobot jenis 0,98929 - 0,9907, indeks bias 1,5127, memutar bidang polarisasi ke kanan +11,7 hingga +16,1 nilai penyabunan setelah asetilasi 16,5 sampai 98%. Di perdagangan dikenal dengan nama Cyperiol oil atau Oil of cyperiol atau Oil of Cyperus.1) Minyak atsiri yang berasal dari Cina mengandung siperen, paskolenon, sedangkan yang berasal dari Jepang mengandung siperol, siperen (siperene I dan siperene II), a-siperone, siperotundon dan siperulon, disamping itu ditemukan pula alkaloid dan flavonoid, triterpen.4) a-Siperon merupakan senyawa seskuiterpen keton, dan kadarnya dalam minyak atsiri sekitar 35-54%. Minyak atsiri yang dikandung dalam umbi ini dilaporkan memiliki potensi sebagai antibiotik terhadap kuman Staphyllococcus aureus.4,9) Kandungan yang lain berupa karbohidrat, seperti d-glukosa (41,7%), d-fruktosa (9,3%) dan gula tak mereduksi (4%).9)

Efek biologik
Minyak atsiri dapat berefek estrogenik lemah pada tikus. Pada pemberian 0,2 ml setiap 6 jam dapat menimbulkan keratinisasi sel-sel epitel vagina 48 jam kemudian. Pada takaran 0,3 ml dapt ditemukan endapan sel darah putih di antara sel-sel yang terkeratinisasi; hal ini dimungkinkan karena akibat adanya stimulasi minyak atsiri (kemungkinan disebabkan dari cyperene I). Secara umum kandungan minyak atsiri cyperus rotundus mempunyai efek estrogenik; hal tersebut yang memung-kinkan digunakannya pada keadaan menstruasi yang tak teratur.
Ekstrak cair 5% dapat mengurangi kontaktilitas "uterus terisolir" kucing dan anjing (baik yang hamil maupun yang tidak hamil).
Efek ekstrak etanol yang diberikan dengan takaran 100 mg/kg BB secara intra peritoneal dapat menghambat timbulnya pembengkakan yang disebabkan karena carragenin atau formaldehida. Efek tersebut lebih nyata bila dibandingkan dengan 5-10 mg/kg hidrokortison (8 kali lebih kuat).
Ekstrak 20% etanol secara sub kutan dapat berefek menghilangkan rasa sakit dan menurunkan panas badan (efek analgetikum dan antipiretikum), disamping itu juga berefek mengurangi aktivitas pasif mencit mati dan juga berefek sebagai anti emetikum.
Ekstrak etanol herba dapat memberikan efek menurunkan tekanan darah 0,5-1 jam anjing teranestesi pada takaran 20 mg/kg. Efek penurun tekanan darah tersebut dapat pula disebabkan dari ekstrak air yang mengandung alkaloid, flavonoid dan senyawa fenolik.
Minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan Staphyllococcus aureus secara in vitro yang disebabkan karena komponen minyak atsiri siperen I dan siperen II.1,4,9)

Toksisitas
LD50 ekstrak etanol herba pada mencit secara intra peritoneal adalah 1500 mg/kg.4)

Kegunaan di masyarakat
Pada umumnya yang digunakan sebagai bahan obat adalah bagian umbi yang telah dibersihkan dari serabut yang melekat. Dalam keadaan segar, umbi dimemarkan dan dibubuhkan ke dalam minuman sebagai obat busung air, kencing batu. Air rebusan umbi umumnya digunakan sebagai pengatur haid, menyembuhkan keputihan.6) Juga bersifat sebagai penenang, antispasmodik, melunakkan feses dan mempercepat pembekuan darah pada luka baru.8)
Oleh masyarakat Indian umbi segar digunakan sebagai pilis perangsang ASI, sementara di Vietnam dipakai untuk menghentikan perdarahan rahim. Umbi yang dramu bersama daun Centella asiatica (pegagan) dan umbi Imperata cylindrica (alang-alang) digunakan sebagai diuretikum kuat (untuk melancarkan buang air kecil).8)
Tepung umbi sering digunakan oleh masyarakat Tripoli sebagai bedak dingin dengan aroma yang khas menyegarkan (sedikit berbau mentol, dan karena baunya yang khas, juga sering digunakan sebagai pencuci mulut), ternyata bau tersebut juga berefek sebagai pengusir serangga dan nyamuk, hingga sering dipakai sebagai bedak anti nyamuk.9)
Untuk pemakaian luar, umbi digiling menjadi bubuk, lalu ditaburkan ke tempat sakit atau dijadikan salep, ataupun juga diiris tipis-tipis dan ditempelkan ke tempat yang sakit.
Untuk mengatasi busung, kembung atau bengkak bisa dipakai 3 jari rimpang teki yang telah dicuci bersih dan digiling halus, kemudian diseduh dengan setengah gelas air panas, biarkan agak mendingin, setelah kira-kira suhunya suam-suam kuku airnya diambil, lalu diminum, boleh diberi gula batu atau bersama dengan madu. Sehari 3 kali atau lebih bila suka.
Umbi yang telah direbus berasa manis, sering dipipihkan untuk dibuat emping, setelah digoreng dikenal dengan sebutan "emping teki".7)

Deskripsi Tanaman
Perawakan : Herba serupa rumput (sedges non Grasses), menahun, 0,1 - 0,3 m (dapat mencapai 0,75 m).
Batang : berupa batang semu, merupakan kumpulan pelepah daun, batang asli berupa rimpang (Rhizome), percabangan Rhizome membentuk geragih (stolon), ujung stolon menjadi rumpun baru.
Daun : tunggal, berpelepah, bentuk garis, seperti daun rumput, jarang lanset atau elip, tepi rata tajam, hijau tua (atas), hijau muda (bawah), berjendul di semua permukaan, ujung meruncing pelan, lebar 2 - 6 mm, helaian bawah coklat kemerahan.
Bunga : susunan bulir majemuk rata tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen, sepanjang atau lebih panjang dari perbungaan, lebih dari 30 cm, cabang pertama 3 - 9 terpencar, lebih dari 10 cm, spikelet runcing, 10 - 40 bunga, 1 - 3,5 x 2 mm, eluna bulat telur, tumpul, kemerahan atau coklat gelap, susunan sirip, 3-3,5 mm, tepi bening (Hialin).
Perhiasan bunga : tidak ada.
Benang sari : 1-3, kepala sari 1 mm, coklat muda.
Putik : bakal buah dan tangkai berlanjut, gundul, kepala sari 2-3.
Buah : tipe padi.
Biji : bentuk elip, dengan 2-3 sisi.

Suku : Cyperaceae
Waktu berbunga : Januari - Desember

Distribusi
Di Jawa pada elevasi 0 - 1000 m dpl.
Daerah terbuka tempat pembuangan, tepi jalan, merupakan gulma pertanian yang potensial.

Keanekaragaman
Keanekaragaman morfologi sempit.

Sifat khas
Warna epikelet merah saga, dan percabangan rimpang membentuk geragih (stolon), umbi coklat-hitam, bagian dalam putih, rasa pahit.

Pustaka

  1. Atal CK., & BM. Kapur, 1982, Cultivation and Utilization of Medi-cinal Plants., Regional Research Laboratory., Council of Scientific & Industrial Research., Jammu-Tawi. India., P.16, 514, 517, 565, 659, 740.
  2. Backer G.A., and RCB. Bakhuizen, 1965, Flora of Java., Vol 2., P. Noordhoff Groningen.
  3. Chang, HM., But, PPH., 1986, Pharmacology and Applications of Chinese Materia Medica., Vol 2., World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd., Singapore, p.893-895.
  4. Hembing Wijayakusuma, S. Dalimartha, & A.S. Wirian, 1993, Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia., Jilid 2., Pustaka Kartini., Jakarta., P.133.
  5. Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia., Jilid I (terjemahan)., Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta., p. 349-350.
  6. Ochse J.J., 1977, Vegetables of The Dutch East Indies., English Edition., A. Asher & Co. B.V. Amsterdam., P.219-220.
  7. Perry L.M., 1980, Medicinal Plants of East and Southeast Asia : Attributed, Properties, and Uses., The MIT Press., Massachusetts., P.121-122.
  8. Watt J.M., & M.G. Breyer-BrandWijk, 1962, The Medicinal and Poisonous Plants of Southern and Eastern Africa., 2nd Ed., E.S. Livingstone Ltd. London., p.374, 1142.

bisnis sepele: memulai bisnis gede dgn modal mini

bisnis sepele: memulai bisnis gede dgn modal mini: anda mau bisnis dgn modal kcil?? Hal2 yg perlu dsiapkan adalah: 1. Mental baja 2. Kerja keras 3. Mbok jamu gendong anda pasti tercengang k...http://kerjasama1618.blogspot.com/ yang pengen usaha bareng...dinyata tentunya

budidaya rumput teki

Bagi Anda yang saat ini mencari artikel mengenai budidaya rumput teki , kami sudah menyiapkan beberapa artikel yang berkaitan tentang budidaya rumput teki yang bisa anda baca dan pelajari dengan mudah. Kami tahu bahwa budidaya rumput teki saat ini memang banyak peminatnya, dan salah satunya adalah Anda. Bahkan kami juga menyediakan beberapa produk andalan dari kami mengenai budidaya rumput teki yang bisa anda lihat di bagian sini!!!

Wah, DPR RI Berusaha Jadi Pembela Koruptor Indonesia

Wah, DPR RI Berusaha Jadi Pembela Koruptor Indonesia

GADGET FREAK: IPCom Berusaha Batasi Penjualan HTC di Jerman

GADGET FREAK: IPCom Berusaha Batasi Penjualan HTC di Jerman: IPCom yang didirikan pada tahun 2007 bertujuan untuk mendirikan jembatan antara pengembang hak paten dengan pengguna hak paten. IPCom menghu...

Jumat, 16 Desember 2011

Budidaya Semut Rangrang: Makanan semut rangrang

Budidaya Semut Rangrang: Makanan semut rangrang: Makanan semut sangat beragam, namun dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu protein dan gula. Tidak seperti semut lainny...

Budidaya Semut Rangrang: Mendulang Emas dari Budidaya Semut Rangrang

Budidaya Semut Rangrang: Mendulang Emas dari Budidaya Semut Rangrang: Banyak sebutan untuk semut ini di antaranya semut rangrang, semut merah, kranggan, semut kroto dan sebagainya. Akan teteapi yang lebih ter...

Budidaya Semut Rangrang: Bagaimana Membersihkan Kroto dari Semut Hidup...?

Budidaya Semut Rangrang: Bagaimana Membersihkan Kroto dari Semut Hidup...?: Salam kenal mas WU, cara membersihkan kroto al : - kroto ditaruh diatas kertas koran, - tutup dg kain sebentar, tarik dan angkat pelan2 maka...

Budidaya Semut Rangrang: Semut Rangrang, si Pedas yang Cerdas

Budidaya Semut Rangrang: Semut Rangrang, si Pedas yang Cerdas: Orang Sunda, sering menyebutnya dengan nama semut rangrang. Si pedas gigitannya, yang dijamin membuat kita kacau balau dan langsung memper...

Budidaya Semut Rangrang: Para Pencari Telur Semut Rangrang untuk Pakan Buru...

Budidaya Semut Rangrang: Para Pencari Telur Semut Rangrang untuk Pakan Buru...: Bagi penggemar burung kicau, kroto tidak asing lagi. Kroto adalah telur semut rangrang untuk makanan burung kicau. Semut tersebut biasanya ...

Budidaya Semut Rangrang: PROSPEK BISNIS SEMUT RANGRANG

Budidaya Semut Rangrang: PROSPEK BISNIS SEMUT RANGRANG: Kroto adalah nama yang diberikan orang Jawa untuk campuran larva dan pupa semut penganyam Asia (terutama Oecophylla smaragdina). Campuran i...